Mendaki Gunung Rinjani, Bagaimana Sebaiknya?

Yes Outdoor : Kembali lagi ke gunung Rinjani. Salah satu permata yang banyak menarik minat para pendaki untuk menggapai puncaknya.

Gunung Rinjani yang dikenal memiliki track dan pemandangan yang indah ini memiliki banyak spot-spot menarik seperti   Segara Anak, sabana Sembalun, bukit penyiksaan yang tanpa ujung (ha.. ha..), Plawangan Sembalun dengan track terjal menantang dan ekstrim  dibalut dengan dinginnya pagi dengan tiupan angin yang akrab dengan pendaki.

Persiapan
Sebaiknya kita mempersiapkan pendakian kali ini sebaik mungkin. Latihan fisik adalah hal wajib sebelum hari H. Selain persiapan fisik, perhatikan juga perencanaan waktu yang akan kita pilih untuk mendaki serta pertimbangan biaya yang harus kita keluarkan.

Waktu terbaik untuk mendaki Gunung Rinjani
Waktu yang tepat untuk mendaki gunung Rinjani  adalah  bulan Maret sampai Agustus adalah waktu terbaik bagi yang ingin mendaki gunung Rinjani.

Jika  kita ingin bisa benar-benar menikmati alam gunung Rinjani, cobalah untuk memilih waktu pendakian diluar waktu tersibuk dimana ribuan pendaki akan menuju puncak Rinjani seperti pada   17 Agustus, Natal + Tahun baru. Dengan kata lain lebih baik kita mengambil cuti kerja atau kuliah.. he.. he..

Bila memaksa mendaki Gunung Rinjani di waktu puncak musim pendakian, pesanlah porter paling tidak sebulan sebelumnya, dan pastikan kita mendapat porter saat sampai di sana.

Lama Pendakian
Untuk mendaki gunung Rinjani bisa saja kita mencari waktu tercepat ataupun yang lama, tapi secara umum kita bisa melakukan perjalanan naik - turun sekitar 5 hari. Meskipun bisa juga melakukannya dalam 4 hari ataupun 6 hari, yang perlu dipertimbangkan antara lain tarif porter dan bekal makanan/minuman kita. Artinya kita dituntut untuk memiliki management perjalanan yang baik :)

Perhatikan juga jalur mana yang akan kita pilih untuk mendaki Rinjani, karena ada dua pilihan yang bisa kita ambil yaitu  dari Sembalun atau  Senaru?

Naik dari Sembalun adalah pilihan terbaik dan tercepat meskipun jalurnya terbilang panas terik mulai dari pos 1 – pos 3 dan naik turun sampai Plawangan Sembalun.

Jalur Senaru lebih landai sampai Plawangan Senaru, tapi seperti tiada habis-habisnya, panjang dan rimbun.

Oh ya, perhatikan juga sampah yang kita hasilkan. Jangan pernah meninggalkannya di gunung. Jadi bawa turun kembali sampah tersebut, jangan sampai sampah semakin menggunung.


Posting Komentar

0 Komentar