Tips dan Alasan Touring Menggunakan Motor

Yes Outdoor : Touring atau menempuh perjalanan jauh menggunakan sepeda motor memang mampu memberikan kesan tersendiri untuk mereka yang memang menyukai perjalanan bermotor.

Meskipun saya adalah anak gunung, seorang yang memiliki hobby mendaki gunung, tetapi saya tetap suka melakukan perjalanan menggunakan motor. Tak jarang pendakian yang saya lakukan, diawali dengan mengendarai motor untuk menuju ka basecamp pendakian. Sendiri ataupun berboncengan dengan tas besar dipunggung :) Ingat waktu ke Salak, Tangkuban Parahu atau gunung Pangrango dan Gede misalnya. Itu semua ditempuh dengan menggunakan motor saat berangkat dan pulang :)



Saya sendiri adalah salah satu dari banyak orang yang menyukai aktivitas touring ini. Kenapa motor? Alasan saya menyukai perjalanan menggunakan sepeda motor karena dengan menggunakan kendaraan ini saya benar-benar dituntut untuk bisa jujur dengan kemampuan diri sendiri dan bisa menikmati keindahan alam selama perjalanan serta bisa bersentuhan langsung dengan masyarakat dan budaya yang beraneka ragam.

Nah loh? Kok begitu?
Yap, ada beberapa alasannya. Seperti hal-hal berikut ini :

  • Saat fisik merasa capek atau penat, saya harus mengakui dan segera mencari tempat untuk istirahat dan memanjakan badan dalam rentang waktu tertentu.
  • Kalau mata berasa berat alias mengantuk, saya juga gak bisa memungkiri dan gak bisa membohongi diri sendiri kalau memang mata ngantuk. Tindakan yang diambil adalah hampir mirip seperti point di atas. Beristirahat, jika perlu merebahkan diri,  tidur beberapa saat sampai badan terasa lebih fresh.
  • Jika kita harus berbagi motor dengan boncengers, kita juga harus bisa berbagi dan komunikasi, alasannya adalah untuk menjaga kenyamanan dan keamanan berkendara.
  • Saat melihat pemandangan alam yang indah, tidak mungkin kita memungkiri dan melewatkan begitu saja keindahan yang tersaji. Kadang saya berhenti untuk menikmati keindahan alam dan udara segar, tak jarang kita mengabadikannya dengan kamera. Kkalaupun terus melakukan perjalanan, biasanya akan memelankan laju si Byson untuk memandang bentang alam. Tapi ingat, harus selalu konsentrasi!
  • Saya harus bisa menyeimbangkan antara fikiran, hati dan perasaan. Contoh yang mudah adalah saat mengaplikasikan perpindahan gigi, kopling dan menarik tuas gas yang memicu laju kecematan motor. Kapan kita harus lari kencang, kapan harus lambat, kapan harus sering mengkombinasikan perpindahan gigi, tuas rem, kopling. Artinya kita tidak hanya dituntut untuk sekedar berfikir atau memuaskan nafsu melaju kencang, tetapi benar-benar harus selalu menimbangkan hal-hal lain yang saling berkaitan dalam waktu yang singkat.
  • Tambah ceritan dan pengalaman :) ciyee...
Lalu apa saja yang biasanya saya perhatikan saat memutuskan untuk melakukan touring ?
  • Perhatikan kondisi fisik. Fisik kita harus dalam keadaan prima, karena ini akan berhubungan erat dengan keselamatan dan kenyamanan perjalanan.
  • Perhatikan juga kondisi motor. Motor harus dalam keadaan prima, periksa kinerja rem depan dan belakang. Semuanya harus dalam keadaan baik.
  • Gunakan perlengkapan perjalanan yang memenuhi standar keamanan dan keselamatan. Pastikan kita menggunakan helm, sarung tangan dan pelindung anggota tubuh lainnya.
  • Berdoa. Berdoa adalah hal pertama yang wajib dilaksanakan sebelum melakukan touring. Pada saat perjalanan-pun saya selalu menyempatkan diri untuk berdoa, mampir ke masjid atau mushola untuk shalat sekaligus istirahat.
  • Jangan lewatkan moment indah selama perjalanan. Sebab kamu akan menyesal kemudian.
Nah, gimana? Apakah berminat untuk mencoba touring dengan motor?

Posting Komentar

0 Komentar