Touring & "Pendakian" Jadi Satu


Yes Outdoor : Kemarin baru saja kami (saya & qibal) menyelesaikan touring & "pendakian" bersama. Sebenarnya itu adalah rencana dadakan, tapi meskipun tanpa rencana ternyata bisa juga kami wujudkan :)

Sebenarnya, kepikiran juga mau nanjak ke Cikuray pada Sabtu (15/3) kemarin. Tapi kawan yang diajak malah telat memberi jawaban & parahnya lagi, hari itu tanpa ada aktivitas resmi di luar  rumah, tak sengaja tertidur hingga 16.45 :) waah.. parah.

Akhirnya malem minggunya ada tawaran juga untuk touring dan naik gunung. Wih.. keren juga nih. Tanpa ba.. bi.. bu.. jawaban meluncur. Oke.. besok berangkat pagi (Minggu 16/3). Seperti obrolan kami yang kebetulan off the record, akhirnya minggu pagi segera meluncur ke lokasi. Pengen tahu nih kemana touring dan pendakian kami? Yang psti tempatnya keren, jalan kesananya juga cool abis dengan tanjakan dan tikungan yang aduhaii.. indah benar...
Pelanggaran nih. Ada barang bukti digital :)
Yap, kami putuskan untuk menuju Tangkuban Perahu. Itulah mengapa judul artikel ini adalah Touring & "Pendakian". Karena memang pendakiannya dalam tanda kutip. Haha, sekedar mencari suasana gunung. Dapet juga sih disana. Minimal sempet jalan setengah gunung, sedikit gerimis dan hawa dingin serta kabut dan tumbuhannya. Eit jangan lupakan juga aroma asap belerang juga, selain jagung dan ulen bakar.
Maaf, masih tutup :)
Gak banyak aktivitas, selain memanjakan nafas, kaki dan mata pada  keindahan sudut pandang disana dan tak lupa menyalurkan bakat jeprat jepret :)

Minggu itu banyak juga pengunjung kawasan wisata Tangkuban Parahu. Mereka datang dari dalam bahkan turis luar negeri juga banyak yang mengunjungi salah satu tempat familiar di kawasan Bandung tersebut.
Kirim" pesen untuk yang gak ikut :)
Perjalanan

Aih, kenapa ngobrolin lokasi duluan? Bukannya kemarin bawa motor kesana? Haha.. iya.. iya.. Ceritanya kami ketemu di Bulak Kapal, Bekasi. Maklum Qibal ini berangkat dari area Lubang Buaya.
Shelter 9, persediaan air berlimpah
Setelah sedikit ba. bi.. bu.. segera kami kayung dua Yamaha Byson menyusuri jalanan aspal. Cukup padat juga rupanya arus lalu-lintas hari itu. Gak lama kami telah sampai di Karawang. Dan.. disana ternyata ada kejutan buat kami,  terutama Qibal yang kebetulan dia sebagai penerimanya :) congrats bro!

Yaah.. sebenernya sih bukan kejutan yang menyenangkan, karena dia harus kena "perangkap" polisi lalu-lintas. Trapped, kena cekal. Urus ini itu dulu, ba.. bi.. bu.. akhirnya bisa melanjutkan perjalanan. Saat ditanya, "Kenapa?" jawabnya "Hehe.. biasa.. bla.. bla.. bla.. (dengan senyum kecut)" Tapi, ah sudahlah.
Jalur pendakian yang gini bikin kaki stress, kebanyakan tangga!

Kami lanjutkan lagi perjalanan dengan misi mencari sarapan. Haha.. nemu juga, makan dan Byson kami kembali berlari menyusuri jalur. Kami memilih untuk belok kanan di pertigaan Kosambi, dan ternyata ada celetukan, "Wah, jalannya seperti tangga. Naik turun" Haha.. ya.. ya.. rupanya sebagian jalur disana memang rusak parah.

Akhirnya sampailan diujung jalur, ambil kiri menuju Sadang dan terus menyusuri jalur kearah Subang, Ciater dan Tangkuban Parahu. Eit, ada yang lupa, sebelum menuju Tangkuban Parahu, kami sempatkan kembali rehat.

Sayang sekali untuk melewatkan pemandangan indah dan suasana asri sambil melihat aktivitas orang-orang berlalu-lalang dijalur Ciater - Lembang. Ada rombongan sepeda, Motor, Mobil dan bahkan trus pengangkut pasir yang terengah-engah menyusuri tanjakan.

Tak terasa minuman  hangat tinggal 1/3 gelas dan mulai dingin karena pengaruh suhu sekitar yang memang sejuk. Akhirnya setelah menyelesaikan urusan administrasi, kami lenjutkan perjalanan yang tinggal seberapa lama itu hingga sampailah di pertigaan Gerbang Obyek Wisata Gunung Tangkuban Parahu.
Survival, makan rumput nih orang :)
Bayar tiket masuk dan segera kami menikmati keindahan dan udara sejuk dikawasan gunung Tangkuban Parahu. Oia, sebetulnya kemarin kami ingin memutari gunung itu, tapi sayang sekali ada papan peringatan untuk tidak melewati area tersebut, karena sedang rawan gas beracun.

Itulah kenapa, kami cuma memutari 1/2 gunung Tangkuban Parahu. Ya, begitulah. Tapi.. ah, sudahlah :)Next, sekedar info bahwa sebagian jalur Purwakarta via Kosambi rusak parah, sebagian jalur pantura juga begitu.

Bahkan jalur tersebut jelas-jelas telah menghambat laju kendaraan, karena bila memaksakan lari kencang akibatnya fatal. Coba liat yang satu ini, pelek aja bisa penyok!

Qibal, siapa gerangan qibal itu?

Posting Komentar

0 Komentar