Gaspala : Pengenalan Medan & Hut Ke 28 Tahun

Yes Outdoor : Gaspala SMA N 2 Kebumen kembali mengadakan kegiatan Pengenalan Medan pada 27-28 September 2019 di bukit Gupakan yang berada tak begitu jauh dari belakang sekolah. Kegiatan ini ditujukan untuk mengenalkan alam kepada siswa kelas X yang merupakan Calon Anggota muda Gaspala yang masih awam tentang kegiatan outdoor.





Jumat, 27 September 2019
Pagi hari sekitar pukul 8.00 saya meluncur ke SMA N 2 Kebumen untuk mengurus administrasi kegiatan ini. Mengingat sampai hari itu belum mendapatkan ijin dari sekolah, karena kendala teknis di antaranya format pengajuan baik proposal atau LPJ yang tidak jelas antara versi sekolah dan versi OSIS.

O ow..
Setelah menghadap orang nomer 1 di Smanda, akhirnya didapatlah ijin tersebut, disetai penandatanganan proposal kegiatan saat hari H. Alhamdulillah. Saya merasa sangat bersyukur karena sempat  ada rasa pesimis juga kalau kegiatan ini akan disetujui. Wajar kan? Baru pada hari H mendapat acc 😁 dan langsung eksekusi program yang merupakan agenda tahunan ini.

Segera saya menuju posko Gaspala bersama ketua pelaksana kegiatan, untuk menyuruhnya  fotocopy undangan, cap stempel, membagikan undangan ke siswa kls X, dan membahas peralatan perbekalan untuk kegiatan.

Sekitar pkl 10.00 semua beres,  saya segera pulang untuk persiapan sholat jumat. Oiya, peserta kelas X mendapatkan ijin tidak mengikuti ekstrakurikuler Pramuka, alias dispensasi berkenaan dengan adanya kegiatan Pengenalan Medan ini. Jadi setelah bel pulang sekolah,  siswa kelas X bisa segera mempersiapkan diri untuk kegiatan ini.

Sore jam 4, saya siap berangkat lagi ke Smanda. Sampai disana, sudah nampak beberapa anak kelas X yang berkumpul di lapangan, sedang melakukan registrasi. Pukul 16.30 apel pembukaan dimulai, dengan jumlah peserta 29 calon anggota muda, 20 pengurus, 3 senior,  6 tamu undangan dan 1 pembina.


Apel Pembukaan PM

Setelah apel pembukaan selesai, jadwal selanjutnya adalah permainan. Permainan sederhana, seperti pesan berantai, gajah semut, dan cing ciripit. Cukup membuat peserta terhibur dan akrab dengan siswa peserta lainnya juga bertujuan untuk penyegaran suasana sambil menunggu magrib.

Tiba saatnya sholat magrib, semua peserta menuju ke mushola sekolah. Mengapa peserta tidak diberangkatkan waktu masih sore, salah satu alasannya adalah untuk memudahkan peserta dalam beribadah,  mengingat di Kebumen masih kemarau, jadi dimaksimalkan di sekolah sampai sholat isya.

Acara selanjutnya adalah makan malam, semua peserta menuju lapangan basket, yang sudah tersedia makan malam yang mereka bawa sendiri, dan sebelum magrib,  nasi bungkus dan bekal makanan yang dibawa sudah dikumpulkan ke panitia. Kurang lebih 15 menit waktu untuk makan peserta, kemudian packing ulang dan lalu sholat isya.

Pukul 19.15 semua peserta sudah siap diberangkatkan, dimulai dengan doa bersama, lalu rombongan yang dibagi menjadi 6 kelompok mulai berjalan beriringan. Tiap kelompok didampingi oleh 1 pengurus  sebagai penanggung jawab. Mereka menyusuri jalan desa Karangsari, RSS Jatimulyo, kemudian persawahan desa Karangtanjung. Saya yang berjalan di paling belakang,  melihat rombongan berhenti untuk istirahat di persimpangan. Tidak lama, sekitar 5 menit lalu rombongan berjalan kembali.

Sampai di jalur yang mengharuskan rombongan untuk turun dari aspal, dan melewati jalan setapak perkebunan penduduk, hingga tembus ke sungai irigasi. Kemudian istirahat kembali di jembatan sungai irigasi sebelum benar-benar memasuki area hutan (menurut info warga sekitar, sering terlihat babi hutan di area bukit gupakan,  jadi harus waspada ).

Nikmati bivak bersama

Jalur mulai menanjak, dan 1 orang siswa berteriak "ihh dalan meng kuburan". Sekilas memang terlihat seperti setapak di area pemakaman, karena pohon2 yang ada disitu meranggas, jadi mirip pohon kamboja.

Disini mendapat 1 masalah, karena jagung bakar yg sedianya akan disantap ternyata ketinggalan di motor,  akhirnya salah 1 pengurus kembali lagi ke gua Petruk  rumah warga yang dijadikan penitipan kendaraan, untuk mengambil jagung yg berjumlah 50 buah.

Sementara saya ikut bersama rombongan naik ke atas. Wah licik juga ya saya? WKkk... Masa sih? Enggak lah.. Itu kan cara pembina membina siswa untuk disiplin dan bertanggung jawab.. hehe

Kami terus berjalan dengan lancar, dan dengan semangat membara akhirnya sampai titik camp peristirahatan yang berada di 1/4 jalur menuju ke puncak Gupakan, bukan di puncaknya. Sampailah rombongan di area camp yang direncanakan.  Masing2 kelompok diarahkan menuju kaplingnya untuk mendirikan bivak. Semua bekerja, menunjukkan kekompakannya.

Praktek Masak

Tak lebih 1 jam waktu untuk mendirikan bivak,  peserta dipersilakan memasak ( bukan makanan berat) karena tadi sudah makan malam waktu di sekolah. Saya yang sedang sibuk mendirikan bivak untuk saya sendiri, kaget dengan kedatangan 3 orang yang tidak asing, ternyata kang Helmi Gsp 13, Anggia Gsp 18, Eno Gsp 18. Langsung saja membaur dg semua peserta.

Setelah bivak berdiri,  acara selanjutnya adalah makrab. Makrab ini dalam rangka HUT Gaspala Smanda yang ke 28, walau hanya pesta jagung bakar, setidaknya bisa memberi arti positif bagi semua peserta. Makrab diisi dengan perkenalan,  sharing, dan bakar jagung. Saya sendiri memilih istirahat di dalam bivak,  meluruskan punggung 😁.

Menjelang 11 malam, acara makrab selesai,  peserta dipersilakan istirahat,  yang masih mau memasak diperbolehkan,  hanya sampai jam 12. Semua harus tidur karena esoknya masih ada kegiatan.

Sabtu, 28 September 2019
Pagi hari menjelang shubuh, pengurus sudah mulai membangunkan peserta. Untuk ishoma tentunya. Sempat turun hujan rintik-rintik, tapi tidak mengganggu aktivitas kami.

Safety Tools Learning

Saya yang rencana turun duluan, harus segera packing. Turun ke sekolah untuk menyiapkan peralatan turun tebing, bersama beberapa pengurus.

Jam 6 pagi saya ditemani 6 pengurus turun terlebih dahulu. Sementara peserta lain masih di area camp untuk sarapan pagi, peregangan, bersih2. Sayang sekali saya tidak bisa mengambil fotonya karena sudah turun duluan.

Siap.. siap..

Sampai di sekolah, segera packing ulang peralatan turun tebing.  Tali karmantel, carabiner,  webing, figure 8, prusik, helm, sarung tangan dll. Tim ini menggunakan motor untuk ke lokasi turun tebing,  agar lebih efektif dan efisien sambil menunggu rombongan yang turun dari gupakan.

Turun Terbing Asyik Juga Ya?

Sekitar jam 8, rombongan yang dari gupakan telah  sampai. Istirahat sebentar setelah longmarch dari Gupakan sampai Watubarut. Kemudian diberi penjelasan tentang kegiatan selanjutnya, yaitu  turun tebing. Berlatih memasang tali jiwa, cara saat turun dari tebing,  pengaman, meluncur dll. Alhamdulillah proses turun tebing berjalan lancar.

Ketagihan Turun Tebing

Sekitar pkl 11 siang semua peserta sudah mencoba, dan dilanjutkan perjalanan kembali ke sekolah. Menjelang dhuhur,  semua peserta sudah tiba, dan segera dilanjut dengan apel penutupan karena semua peserta juga sudah terlihat capek,  dan merengek minta dikembalikan HPnya ( Hp dikumpulkan ke panitia).

Itulah sekilas tentang kegiatan Pengenalan Medan di bukit belakang sekolah, bukit Gupakan. Yang sejak saya masih sekolah,  sampai sekarang masih rutin diadakan di lokasi tsb.

Menyusuri jalan setapak

Sebenarnya masih ada acara lanjutan di hari minggunya, yaitu syukuran HUT Gaspala,  tapi untuk yang ini tidak mengharuskan peserta datang,  karena masih capek tentunya,  dan kesibukan masing-masing.

Gaspala
Acaranya sendiri berlangsung meriah. Beberapa alumni yang hadir Safrin Gsp 19, kang Helmi hadir juga,  Anggi, Pramita Gsp 26, senior juga lebih banyak dari malam sebelumnya.

Acara dimulai pukul 10 pagi, dengan pertanyaan seputar kegiatan kemarin, kesan dan saran untuk panitia. Kemudian foro bersama,  potong tumpengnya,  dan ditutup dengan berdoa.


Semoga diusia yang ke 28 tahun ini, Gaspala dapat memberi manfaat kepada sesama, alam dan sekitarnya. Lebih baik lagi ke depan,  selalu jaga kekompakan. 

*Hari Satria
.

Posting Komentar

0 Komentar