Yes Outdoor : Kembali den Baguse Hari mengirim kispernya saat caving goa Petruk. Tulisan ini dikirimkan setelah sebelumnya melakukan survey lokasi dan juga dimuat disini.
Setelah sebelumnya dilakukan survey lokasi, akhirnya pada hari H yang telah ditentukan, Gabungan siswa pecinta alam dari SMA N 2 Kebumen, Gaspala kembali mengunjungi Goa Petruk pada Sabtu 24 Agustus 2019 dalam rangka kegiatan yang bertemakan Pengenalan Kawasan Geopark Karangsambung Karangbolong.
Yup.. setelah seminggu saya menemani beberapa orang siswa yang merupakan pengurus Gaspala melakukan survey lokasi, kali ini tiba saatnya kegiatan yang sebenarnya.
Sesuai jadwal acara, jam 7.00 peserta sudah berkumpul di lapangan sekolah untuk registrasi. Setelah 15 menit, diketahui jumlah peserta sebanyak 56 orang yang terdiri dari 25 siswa kelas X ( calon anggota muda), 6 siswa tamu undangan dari eskul lain, 19 siswa kelas XI ( Pengurus), 3 siswa kelas XII dan juga pembina serta alumni.
Setelah registrasi selesai, kurang lebih jam 7.15 peserta dikumpulkan di lobi sekolah untuk briefing sambil diberi materi singkat selama menunggu kedatangan truk yang akan mengantarkan peserta ke lokasi. Selain itu, kami juga melakukan pengecekan peralatan yang akan dipakai seperti :
1. helm
2. senter
3. bendera
4. kursi untuk pijakan naik ke truk
5. tikar untuk lesehan di atas truk
6. P3K
Saya yg mulai gundah karena belum melihat tanda-tanda kedatangan truk tersebut padahal waktu sudah menunjukkan pkl 7.30 sesuai jadwal keberangkatan harusnya kami sudah siap berangkat. Segera kami hubungi Rojak yang alumni Gaspala angkatan 17 merangkap juragan Wedding Organizer yang ngurusin orang nikah untuk memastikan apakah truk yang dipesan sudah jalan?
Eh ternyata pak sopir ada acara kenduri di desanya, wew.. wew.. Memang di beberapa desa di Kebumen masih ditemukan kenduri pagi. Setelah dihubungi oleh Rojak, pak sopir segera meluncur ke sekolah, dan menjelaskan bahwa terlambat karena ada kenduri. Yah.. begitulah wong Jawa, suka ada rasa ewuh pekewuh, gak enak hatian. Saya sendiri maklum karena intinya kami tetap bisa meluncur ke lokasi.
Rojak yang tadi saya hubungi juga ikut datang ke sekolah untuk sekedar bertemu dg adik-adiknya di Gaspala dan melepas keberangkatan kami.
Meskipun bukan sponsor, kami berikan sedikit ruang dan waktu kepadanya untuk promosi usaha weddingnya. Siapa tahu dilain kesempatan doi bisa jadi sponsor kegiatan-kegiatan Gaspala yang akan datang. Setelahnya peserta langsung dipersilakan naik ke truk.
Berangkat
Kami telah menghitung daya muat truck yang akan mengantar peserta dan panitia menuju lokasi, dan benar saja itungan kami, tidak semua bisa naik.
Maka sesuai kesepakatan kami, beberapa orang panitia menggunakan motor menuju lokasi. Saya sendiri memilih ikut naik ikut truck ditemani beberapa panitia kls XI dan juga kang Helmi ( alumni angkatan 13 ) untuk mengawal siswa kelas X.
Berangkat dari SMA N 2 Kebumen pukul 7.45 WIB, rombongan menuju Goa Petruk melewati jalur tengah (Adimulyo, Buayan, Rowokele). Semua peserta terlihat antusias.
Wow.. it's amazing gaes!!! Beberapa juga nampak bercanda, menyanyi sambil menikmati perjalanan, apalagi saat kendaraan sudah mulai masuk wilayah Buayan. Pemandangan yang disajikan itu memang indah, hamparan sawah di kanan kiri, bukit di sisi utara Kebumen, pegunungan karst di ujung barat.
Sampai di lokasi obwis goa Petruk pukul 9.15, peserta langsung disambut oleh panitia yang riding menggunakan motor, karena mereka sampai lebih dulu. Untungnya gak ada peserta atau panitia yang mabok darat. hihi..
Dilokasi
Segera kami berbagi tugas, ada yang melobi petugas jaga mengurus tiket masuk. Alhamdulillah sekali, lagi-lagi kami mendapat diskon rombongan. Terlebih lagi seminggu lalu kami sudah survey di lokasi yang sama. Ada juga pengurus / panitia yang membimbing peserta memasuki area, membagi kelompok juga melakukan pembagian helm dll.
Kurang lebih 45 menit proses awal di obyek wisata selesai, yakni pembagian kelompok, briefing, penitipan barang yang tidak dibawa masuk goa.
Peserta kelas X dibagi 4 kelompok, masing-masing 6 sampai 7 orang dan diketuai oleh 1 siswa putra. Pembagian ini sengaja diacak untuk melatih keakraban antar anggota yang terbilang masih baru dan juga untuk memudahkan organisasi perjalanan serta memudahkan dalam menjelaskan materi kegiatan seperti nama-nama ornamen di dalam goa ( stalagmit, stalagtit, gourdam, flowstone, coloum dll. Termasuk proses pembentukannya. Dan tentunya ada panitia / pengurus, mendampingi tiap kelompok.
Masuk Goa
Perjalanan masuk Goa Petruk dimulai pukul 10.15 setelah sebelumnya diberi briefing singkat, pembagian helm safety, alat penerangan dan juga pembagian kelompok serta tentunya berdoa.
Normalnya, untuk mencapai tembusan atau ujung Goa memakan waktu sekitar 90 sampai 120 menit.
Saya sendiri mengambil posisi sebagai leader, yang disusul kelompok 1 didampingi 2 orang pengurus.
Memasuki zona gelap, senter mulai digunakan, saya sebagai leader segera menjelaskan kepada peserta ini itu kiye kae lan werna-werna. Ada juga dokumentasi selama perjalanan dengan melakukan pemotretan obyek dalam goa.
Karena ada beberapa kelompok, tentunya tiap team leadernya juga menjelaskan kepada peserta. Semoga saja ceria dan mengalir penjelasannya, jangan hanya diem-diem bae.
Beragam medan kami dilalui, mulai dari tanah, bebatuan kalsit, aliran sungai bawah tanah, lumpur dll. Tak luput dari perjalanan goa pada umumnya adalah adanya aroma guano atau kotoran kelelawar yang harum mewangi. Menjelang ujung, kondisi di dalam goa juga mulai sempit, lantai tanah dengan langit-langit sangat rapat, membuat saya dan peserta harus berjalan jongkok, bahkan merayap.
Nikmati Perjalanan
Meski harus merunduk dan sesekali merayap, tapi tidak jadi masalah, karena memang kegiatan outdoor ya seperti itu. Ya semua kita jalani dan nikmati.
Ada satu sesi dimana kami semua berhenti, dan mematikan lampu senter. Disitu dijelaskan bahwa di dalam goa terdapat 3 zona ( terang, samar, gelap total), merasakan keheningan di dalam goa yang gelap gulita sepanjang waktu, juga cara untuk mencari jalan keluar dengan memanfaatkan arah angin, aliran sungai.
Setelah menempuh kurang lebih 120 menit, sampailah kami di ujung goa/ tembusan. Disitu kami istirahat sambil menunggu adzan dhuhur, menikmati bekal yang dibawa, foto bersama. Menikmati waktu sambil ngobrol ini itu kemudian kami menawarkan untuk kembali melewati jalur atas yang merupakan punggungan bukit atas goa, tapi mereka lebih memilih untuk kembali lewat jalur dalam goa. Mungkin mereka kena sugesti bahwa kalau memilih kembali lewat atas akan lebih panas, capek dll. Wkk.. gak tahu juga sih.
Perjalanan kembali lebih cepat, karena semuanya ingin segera ganti pakaian, bersih-bersih dan makan siang. Semua peserta sampai kembali di titik awal mulut goa pukul 13.00, kemudian tanpa diperintah, mulai bergerak untuk bersih-bersih, sholat dhuhur, makan dll.
Sekitar satu jam, peserta melakukan ishoma, dan pukul 15.00 kami kembali melakukan perjalanan pulang ke sekolah.
Maksud dan Tujuan
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengenalkan Goa Petruk yang juga masuk di area Geopark Karangsambung Karangbolong, memberi pengetahuan tentang materi selusur goa (caving), juga pengetahuan tentang kepecintaalaman.
Hal ini juga sebagai wujud apresiasi kami dalam mendukung pemkab Kebumen untuk mengampanyekan Geopark Karangsambung Karangbolong yang sedang digadang-gadang untuk menjadi Global Geopark Unesco pada 2021.
Noted :
Untuk dapat menikmati objek wisata Goa Petruk, kita harus membayar tiket retribusi seharga Rp 8,000 rupiah untuk satu orang.
Setelah sebelumnya dilakukan survey lokasi, akhirnya pada hari H yang telah ditentukan, Gabungan siswa pecinta alam dari SMA N 2 Kebumen, Gaspala kembali mengunjungi Goa Petruk pada Sabtu 24 Agustus 2019 dalam rangka kegiatan yang bertemakan Pengenalan Kawasan Geopark Karangsambung Karangbolong.
![]() |
Caving Goa Petruk |
Yup.. setelah seminggu saya menemani beberapa orang siswa yang merupakan pengurus Gaspala melakukan survey lokasi, kali ini tiba saatnya kegiatan yang sebenarnya.
Sesuai jadwal acara, jam 7.00 peserta sudah berkumpul di lapangan sekolah untuk registrasi. Setelah 15 menit, diketahui jumlah peserta sebanyak 56 orang yang terdiri dari 25 siswa kelas X ( calon anggota muda), 6 siswa tamu undangan dari eskul lain, 19 siswa kelas XI ( Pengurus), 3 siswa kelas XII dan juga pembina serta alumni.
1. helm
2. senter
3. bendera
4. kursi untuk pijakan naik ke truk
5. tikar untuk lesehan di atas truk
6. P3K
Saya yg mulai gundah karena belum melihat tanda-tanda kedatangan truk tersebut padahal waktu sudah menunjukkan pkl 7.30 sesuai jadwal keberangkatan harusnya kami sudah siap berangkat. Segera kami hubungi Rojak yang alumni Gaspala angkatan 17 merangkap juragan Wedding Organizer yang ngurusin orang nikah untuk memastikan apakah truk yang dipesan sudah jalan?
Eh ternyata pak sopir ada acara kenduri di desanya, wew.. wew.. Memang di beberapa desa di Kebumen masih ditemukan kenduri pagi. Setelah dihubungi oleh Rojak, pak sopir segera meluncur ke sekolah, dan menjelaskan bahwa terlambat karena ada kenduri. Yah.. begitulah wong Jawa, suka ada rasa ewuh pekewuh, gak enak hatian. Saya sendiri maklum karena intinya kami tetap bisa meluncur ke lokasi.
Rojak yang tadi saya hubungi juga ikut datang ke sekolah untuk sekedar bertemu dg adik-adiknya di Gaspala dan melepas keberangkatan kami.
Meskipun bukan sponsor, kami berikan sedikit ruang dan waktu kepadanya untuk promosi usaha weddingnya. Siapa tahu dilain kesempatan doi bisa jadi sponsor kegiatan-kegiatan Gaspala yang akan datang. Setelahnya peserta langsung dipersilakan naik ke truk.
Duh jadi kepikiran apa nantinya Rojak mau jadi sponsor pernikahanku dengan sidia? Hmmm... Gimana Jak? Siap?
![]() |
On The Way |
Kami telah menghitung daya muat truck yang akan mengantar peserta dan panitia menuju lokasi, dan benar saja itungan kami, tidak semua bisa naik.
Maka sesuai kesepakatan kami, beberapa orang panitia menggunakan motor menuju lokasi. Saya sendiri memilih ikut naik ikut truck ditemani beberapa panitia kls XI dan juga kang Helmi ( alumni angkatan 13 ) untuk mengawal siswa kelas X.
Berangkat dari SMA N 2 Kebumen pukul 7.45 WIB, rombongan menuju Goa Petruk melewati jalur tengah (Adimulyo, Buayan, Rowokele). Semua peserta terlihat antusias.
Wow.. it's amazing gaes!!! Beberapa juga nampak bercanda, menyanyi sambil menikmati perjalanan, apalagi saat kendaraan sudah mulai masuk wilayah Buayan. Pemandangan yang disajikan itu memang indah, hamparan sawah di kanan kiri, bukit di sisi utara Kebumen, pegunungan karst di ujung barat.
Sampai di lokasi obwis goa Petruk pukul 9.15, peserta langsung disambut oleh panitia yang riding menggunakan motor, karena mereka sampai lebih dulu. Untungnya gak ada peserta atau panitia yang mabok darat. hihi..
![]() |
Briefing & Kasih Sedikit Pengarahan |
Dilokasi
Segera kami berbagi tugas, ada yang melobi petugas jaga mengurus tiket masuk. Alhamdulillah sekali, lagi-lagi kami mendapat diskon rombongan. Terlebih lagi seminggu lalu kami sudah survey di lokasi yang sama. Ada juga pengurus / panitia yang membimbing peserta memasuki area, membagi kelompok juga melakukan pembagian helm dll.
Kurang lebih 45 menit proses awal di obyek wisata selesai, yakni pembagian kelompok, briefing, penitipan barang yang tidak dibawa masuk goa.
![]() |
Gelap dan Merunduk |
Masuk Goa
Perjalanan masuk Goa Petruk dimulai pukul 10.15 setelah sebelumnya diberi briefing singkat, pembagian helm safety, alat penerangan dan juga pembagian kelompok serta tentunya berdoa.
![]() |
Merunduk dan Merayap Dalam Gelap |
Normalnya, untuk mencapai tembusan atau ujung Goa memakan waktu sekitar 90 sampai 120 menit.
Saya sendiri mengambil posisi sebagai leader, yang disusul kelompok 1 didampingi 2 orang pengurus.
Memasuki zona gelap, senter mulai digunakan, saya sebagai leader segera menjelaskan kepada peserta ini itu kiye kae lan werna-werna. Ada juga dokumentasi selama perjalanan dengan melakukan pemotretan obyek dalam goa.
Karena ada beberapa kelompok, tentunya tiap team leadernya juga menjelaskan kepada peserta. Semoga saja ceria dan mengalir penjelasannya, jangan hanya diem-diem bae.
Beragam medan kami dilalui, mulai dari tanah, bebatuan kalsit, aliran sungai bawah tanah, lumpur dll. Tak luput dari perjalanan goa pada umumnya adalah adanya aroma guano atau kotoran kelelawar yang harum mewangi. Menjelang ujung, kondisi di dalam goa juga mulai sempit, lantai tanah dengan langit-langit sangat rapat, membuat saya dan peserta harus berjalan jongkok, bahkan merayap.
![]() |
Wajah-wajah Ceria |
Nikmati Perjalanan
Meski harus merunduk dan sesekali merayap, tapi tidak jadi masalah, karena memang kegiatan outdoor ya seperti itu. Ya semua kita jalani dan nikmati.
Ada satu sesi dimana kami semua berhenti, dan mematikan lampu senter. Disitu dijelaskan bahwa di dalam goa terdapat 3 zona ( terang, samar, gelap total), merasakan keheningan di dalam goa yang gelap gulita sepanjang waktu, juga cara untuk mencari jalan keluar dengan memanfaatkan arah angin, aliran sungai.
![]() |
Piss |
Perjalanan kembali lebih cepat, karena semuanya ingin segera ganti pakaian, bersih-bersih dan makan siang. Semua peserta sampai kembali di titik awal mulut goa pukul 13.00, kemudian tanpa diperintah, mulai bergerak untuk bersih-bersih, sholat dhuhur, makan dll.
![]() |
Gaspala Caving Goa Petruk |
Sekitar satu jam, peserta melakukan ishoma, dan pukul 15.00 kami kembali melakukan perjalanan pulang ke sekolah.
Maksud dan Tujuan
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengenalkan Goa Petruk yang juga masuk di area Geopark Karangsambung Karangbolong, memberi pengetahuan tentang materi selusur goa (caving), juga pengetahuan tentang kepecintaalaman.
Hal ini juga sebagai wujud apresiasi kami dalam mendukung pemkab Kebumen untuk mengampanyekan Geopark Karangsambung Karangbolong yang sedang digadang-gadang untuk menjadi Global Geopark Unesco pada 2021.
Noted :
Untuk dapat menikmati objek wisata Goa Petruk, kita harus membayar tiket retribusi seharga Rp 8,000 rupiah untuk satu orang.
0 Komentar
Silahkan meninggalkan jejak disini bro & sist :)