Ketika Orang Tua Dihadapkan 2 Pilihan Anaknya Untuk Naik Gunung

Yes Outdoor : Jika kita sebagai orang tua yang anaknya ingin mengikuti aktivitas pendakian gunung, manakah yang jadi pilihan utama?

  1. Memilih mengijinkan anaknya ikut dalam pendakian gunung dengan banyak pesera 
  2. Memilih mengijinkan anaknya ikut dalam pendakian gunung dengan peserta terbatas (katakanlah max 10 orang)
Sepertinya orang tua akan lebih tenang jika anaknya pergi naik gunung dengan jumlah pendaki yang banyak.

Alasannya simple, anaknya akan lebih aman karena dia berangkat dengan banyak teman-teman yang ikut serta dalam pendakian tersebut.

Benarkah demikian?

Tentunya ada plus minusnya. Jumlah peserta yang besar ( banyak ) maka akan membutuhkan management yang baik. Dalam hal ini adalah panitia atau para senior dituntut untuk bisa menjadi orang-orang yang cekatan dan bisa membimbing seluruh peserta pendakian.

Artinya adalah, jika anak kita mendaki gunung bersama para pendaki lain dalam jumlah yang besar atau banyak, tetapi para senior atau panitianya tidak cakap dalam management pendakian dan menyikapi  prosesnya, bisa jadi seluruh peserta termasuk anak kita masuk dalam resiko besar.

Jadi, orang tua punya peran dan tanggung jawab untuk mengetahui kelas panitia ataupun para senior dalam melakukan pendakian.

Sepertinya jika orang tua mengijinkan anaknya untuk ikut pendakian dengan tim yang lebiih kecil, misalnya 5 - 8 orang, atau 10 orang kemungkinan besar sang anak akan bisa lebih nyaman dan aman, karena faktor pengawasan dan management pendakiannya tidaklah serumit ketika  dalam jumlah peserta yang besar.

Tetapi apaun yang akan diputuskan, pastikanlah para orang tua bisa mengetahui persiapan dan kesiapan anak-anak mereka untuk ikut naik gunung. Jika perlu, carilah informasi dan komunikasi dengan para senior atau panitia pendakian.

Tanyakan kebutuhannya, peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan, pemilihan rute, perkiraan lama perjalanan, waktu pendakian, jumlah peserta dan juga jumlah senior atau panitia serta kesiapan dan kemampuan mereka untuk menggelar acara pendakian tersebut.

Dan sebagai orang tua, gak ada salahnya juga ikut mencari tahu tentang gunung yang akan didaki, sehingga memiliki gambaran yang lebih baik ketika akan memutuskan untuk mengijinkan atau tidak anak-anaknya mendaki kesana. Tentunya dengan mengukur kemampuan si anak :) dan jangan lupa berdoa :)

Jangan lupa kalau naik gunung adalah kegiatan yang ekstrem dan beresiko, tetapi naik gunng juga bukan kegiatan yang harus dihindari dan ditakuti, melainkan harus dipersiapkan dengan baik. Ketika kita bisa memperlakukannya dengan bijak, maka kegiatan tersebut akan bisa pula memberikan hasil yang positif bagi kita.

Karena naik gunung adalah ilmu dan juga seni hidup :)

Posting Komentar

3 Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. thanks gan dah transit.. btw Candi Prambanan adl salah satu obyek wisata sejarah yg ingin sya kunjungi tuh :) nice content #Ilike

    BalasHapus
  3. Setuju, sebagai pribadi dan orang tua

    BalasHapus

Silahkan meninggalkan jejak disini bro & sist :)