Prestasi Indonesia di KIA World Xgames 2014 Shanghai

Yes Outdoor : Aspar "Babon" Jaelolo pemanjat tebing asal DKI Jakarta, melengkapi 1 set medali yang diraih pemanjat Indonesia lainnya. Setelah rekan pemanjat  sedaerahnya Tita Supita sehari sebelumnya meraih medali perak dengan waktu 25,86 detik, kalah dari Tamara Kuznetsova pemanjat Kazakhstan yang menorehkan waktu 24,86 sedangkan peraih medali perunggu Alina Gaidamakina dari Rusia dengan waktu 29,04. Pada babak kualifikasi Tita Supita hanya menempati peringkat 11 saja dengan waktu 45,38  sedangkan pemanjat putri Indonesia lainnya Muji Mulyani (Jakarta) puas di peringkat 22 dengan torehan waktu 101,64.

Kompetisi olahraga ekstrem ini dilaksanakan selama 4 hari ini mulai tanggal 30 April - 3 Mei ini menyediakan total hadiah uang US $ 250.000.

Kompetisi yang mempertandingkan cabang olahraga yang menguras adrenalin ini meliputi BMX, inline skate, skate board, moto cross free style, dan speed climbing ini diikuti oleh hampir seluruh atlet top dunia dari berbagai negara.  Australia, Brazil, China, Chinese Taipei, Columbia, Czech Republic, Denmark, Finland, Germany, Hong Kong SAR, Indonesia, India, Japan, Korea, Kazakhstan, Lebanon, Malaysia, Philippines, New Zealand, South Africa, Singapore, Spain, Thailand, Ukraine, United States of America, Venezuela dll.

Tempat kompetisi : KIC Jiangwan Sports Centre, Shanghai, China 346 Guohe Road, Yangpu District, Shanghai, PRC

Aspar "Babon" Jaelolo merupakan salah satu debutan pemanjat Indonesia yang berhasil menjadi juara dunia dalam event KIA World XGames 2014 di Shanghai, China 6 Mei 2013 lalu. Pada babak final Aspar mengalahkan juara bertahan kompetisi ini pada tahun 2013, yakni Sergei Sinitcyn dari Rusia, sedangkan medali perunggu direbut pemanjat Indonesia Abudzar Yulianto (Jatim) dengan catatan waktu 21,45. 

Aspar menjuarai kompetisi speed dengan jalur klassik ini dengan waktu18,09 sedangkan lawannya Sergei Sinitcyn  waktunya18,27. Kia World Extreme Games ini diikuti hampir seluruh pemanjat terbaik dunia baik putra maupun putri. Seperti peringkat 1 Kokorin Rusia, LiborHroza dari Czech,  jagoan tuan rumah juara dunia 2011 Qi xin Zhong, Iuliia Kaplina (Rusia), MariiaKrasavina (Rusia), Anouck Jaubert (Francis) dan YuliyaLevochkina (Rusia), 




Dengan menjuarai tersebut Babon panggilan akrab Aspar berhak mengantongi hadiah uang US $8000. Dengan meraih medali emas di kejuaraan ini Babon menyamai prestasi Etti Hendrawati yang menjuarai World Exteme Games pada tahun 2000 lalu. Tetapi dibalik kegembiraan dan kehebatan Aspar ini, ternyata keberangkatan ke Shanghai untuk mengikuti kompetisi ini, dengan biaya sendiri yang menghabiskan uang tidak kurang dari Rp. 15.000.000 di luar uang saku. Yang meringankan bebannya, kebetulan Aspar mendapatkan tiket pesawat murah untuk ke Shanghai, jadi perjalanan sekarang relatif lebih murah, bila dibandingkan biasanya kalau kompetisi ke China pasti menghabiskan tidak kurang dari 20 juta.


Hal inilah yang perlu di contoh oleh pemanjat dan olahragawan Indonesia lainnya, untuk meraih prestasi tinggi diperlukan totalitas yang berupa pengorbanan tenaga, pikiran, waktu dan uang dari kantong sendiri. Karena prestasi yang diraih sesungguhanya untuk dirinya sendiri, walaupun atas nama bangsa, daerah dan perkumpulan. Seperti halnya Etti Hendrawati sewaktu juara X Games tahun 2000 di San Fransisco Amerika, dia bisa berangkat ke Amerika setelah mendapatkan pinjaman uang dari orang lain. 

Perjalanan untuk meraih juara bagi Aspar ini terbilang tidaklah semudah menyalakan rokok. Karena pada babak kualifikasi Babon hanya menempati peringkat 15 dengan waktu 31,09 setelah pada kualifikasi jalur 1 fall, dan waktu ini masih di atas pemanjat Indonesia Galar Pandu (Jatim) peringkat 16 yang mencatat waktu 31,40. Sedangkan pemanjat lain Ismu Nugroho Adi N (Yogyakarta) tidak lolos putaran final karena hanya menempati rangking 21 dengan waktu terbaik 38,72. 

Sedangkan pemanjat Indonesia Abudzar Yulianto (Jatim) menempati rangking 6 dengan waktu kualifikasi terbaik 27,45. Dengan kepercayaan tinggi Aspar di semi final bisa mengalahkan seniornya Abudzar Yulianto dan pada babak final bisa menghempaskan lawan beratnya, peringkat 1 pada babak kualifikasi, sekaligus juara bertahan Xgames 2013 Sergei Sinitcyn dari rusia. Jadilah Aspar juara yang tidak terduga oleh siapapun sebelumnya.

Itulah kompetisi speed panjat tebing, seeded atau peringkat atas pada babak kualifikasi tidak menjamin pemanjat tersebut dengan mudah melenggang tampil sebagai juara. Akan tetapi pemanjat yang tetap fokus dan konsentrasi pada jalurnya, memanjat dengan tenang dan rileks, sehingga pemanjatannya bersih tidak membuat kesalahan pada setiap pertandingan, tidak meremehkan atau takut siapapun lawannya, dialah yang akan keluar menjadi juara.  

Semoga dengan kemenangan atlet panjat tebing Indonesia ini dapat membangkitkan semangat pemanjat Indonesia lainnya, untuk lebih bekerja keras dalam latihan, rajin menabung, dan tidak mudah patah semangat, agar bisa memiliki kesempatan untuk mengikuti kompetisi di luar negeri, yang persaingannya teramat ketat dan berat. 

Semoga pemerintah dan pengusaha Indonesia segera membuka mata terhadap panjat tebing, dan tidak menutup mata terhadap kemampuan anak bangsa ini untuk berprestasi, walaupun dengan dengan keterbatasan, biaya dan inisiatif sendiri ternyata dapat mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional.
.

Posting Komentar

0 Komentar