Karena Saya Memang Harus Bertahan Hidup!

Yes Outdoor : Dari Catatan RZ Hakim (Februari, 2012) tentang seorang Survivor di gunung Semeru yang mencoba bertahan hidup dalam ganasnya rimba.

Dian Susanto, seorang anggota Mahapala UNEJ, November 2006. Sesama teman pencinta alam akrab memanggil dengan sebutan Stempel. Mahasiswa D3 Jurusan Administrasi Keuangan Fakultas Ekonomi 2004, UNEJ.

Akhir November 2006, Dian bersama tiga temannya yakni Windarto, Sholeh Hanafi dan Fuad Handitya, mendaki ke Gunung Semeru. Setelah turun dari Puncak Mahameru, Dian berada di urutan paling akhir dan ketiga temannya yang sudah jauh mendahuluinya hingga mereka sampai di basecamp Ranu Pane.

Menyadari ada yang tidak beres, ketiga teman Dian melaporkan hal tersebut ke pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Lokasi hilangnya Dian diperkirakan berada di sekitar lereng yang memiliki dua cabang jalan, posisinya di Cemoro Tunggal. Mulai sore itu, Dian ditetapkan sebagai survivor (selama 5 hari, 4 malam) di lokasi Gunung Semeru.

Sebagai manusia Dian punya rasa takut sendirian di hutan rimba. Tentang halusinasi kisah dongeng ibu, udara dingin yang memaksa Dian menggali tanah (menggunakan tangan) di bawah pohon, lalu berusaha memendam kaki dan tangannya.

Mengejar sinar mentari yang jarang diperoleh pada pagi hari, serta kerinduan pada seorang gadis. Dalam kondisi antara mau tidur dan masih terjaga, saya seperti mengalami halusinasi. Semua dongeng yang pernah dikisahkan Ibu, begitu mudah terpampang kembali, nyaris seperti sebuah slide.

Seringkali, untuk bertahan hidup orang lebih membutuhkan cerita daripada logistik.

Suatu ketika, Dian menemukan jalan keluar manakala mendapati sekumpulan orang yang beraktifitas di dalam hutan. Saat didekati, orang-orang itu segera menghindar. Namun Dian mengejarnya sekuat tenaga, dan berhasil bergabung di dalam kelompok itu.

Pada hari ke enam Dian sudah berada di pemukiman. Saat sedang membasuh wajah di sungai, seorang warga pemukiman berkata kepada Dian: Lho Mas, sampeyan kan yang fotonya ada di berita televisi? Awalnya Dian hanya menggeleng tidak tahu. Namun setelah menerima penjelasan dari warga, ia pun mengerti suatu hal yang menimpa terhadap dirinya.

Selang beberapa waktu, Dian sudah di rumah penduduk desa. Salah satu dari mereka meminjamkan Dian ponsel untuk menghubungi Sekretariat OPA Mahapala, dan mengabarkan posisi dimana Dian  berada.

Posting Komentar

0 Komentar